Memupuk Rasa Nasionalisme dalam Kegiatan Kemasyarakatan

Bagikan konten ini

Memupuk Rasa Nasionalisme – Memperingati 17 Agustus dengan tirakatan dan lomba adalah hal umum dalam kegiatan kemasyarakatan kita. Namun berbeda dengan adanya upacara dan apel peringatan Hari Kemerdekaan NKRI yang dilakukan di tengah-tengah Masyarakat.

Tidak semua masyarakat 1 tahun sekali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu nasional. Berbeda jika bekerja dalam instansi pemerintahan atau masih pelajar/ mahasiswa. Dengan adanya upacara bendera 1 tahun sekali ini masyarakat banyu tumumpang pada khususnya dan salakan tumbuh semangat menjaga persatuan dan kesatuan.

Memupuk Rasa Nasionalisme

Sudah 3 tahun, sejak 2020 apel peringatan hari kemerdekaan dilaksanakan oleh warga Banyu Tumumpang RT 03. Pada 2022 berbeda, karena juga di ikuti oleh masyarakat Banyutemumpang RT 01 dan Salakan RT 02 atau 1 pedukuhan.

Memupuk Rasa Nasionalisme
Atur Palaporan – Memupuk Rasa Nasionalisme

Ide adanya upacara bendera ini muncul atas inisiatif pengurus RT beserta tokoh masyarakat. Selain melakukan pembangunan fisik berupa jalan, talud dan lainnya, masyarakat juga harus tumbuh dalam pembangunan sdm dan rasa cinta kepada Negara Kesatuan Indonesia.

Mencintai sejarah dan menghargai jasa para pahlawan. Meluangkan waktu 1-2 jam untuk hadir dalam upacara dan ramah-tamah setelah upacara, menjadikan warga masyarakat Banyu Tumumpang RT 03 tumbuh, nyawiji bersatu dalam kebhinekaan.

Bertindak Sebagai Inspektur Upacara – Pak Aris Paryanto selaku Ketua LKMD

Pada upacara bendera tahun 2022 beberapa waktu lalu, sebagai petugas adalah bapak-bapak RT 03, tahun 2021 ibu-ibu dan tahun 2020 pemuda RT 03. Yang istimewa pada upacara ini diadakan dengan bahasa Jawa.

Nasi Ingkung sebagai hidangan setelah Upacara.

Lihat Album Foto Lainnya

Bagikan konten ini
Maruf
Maruf

Admin web banyutumumpang.com jurnalistik warga desa. Mengabarkan kehidupan kemasyarakatan warga Daerah Istimewa Yogyakarta.

Warga kampung Banyutemumpang RT 03 Padukuhan V Salakan, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan.

Articles: 53

3 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *